Orang Tuanya Dibunuh, 1.000 Bocah Rohingya Mengungsi Sendirian
Suara.com - Sedikitnya seribu anak-anak komunitas Rohingya Myanmar mengungsi sendirian ke Bangladesh. Mereka berjalan kaki menelusuri jalan setapak tanpa ibu dan ayah.
Seperti dilansir Agence France-Press, Rbu (13/9/2017), ribuan anak-anak itu mengungkapkan hanya mengikuti orang-orang lain yang mengungsi melalui sungai dan hutan belantara untuk sampai ke daerah Bangladesh.
âAku sering mendapat pertanyaan dari ibu-ibu di perjalanan, âdi mana ibu dan ayahmu?â Aku hanya menjawab tidak tahu di mana orang tuaku kini berada,â tutur Abdul Azizâ"bukan nama sebenarnyaâ"bocah Rohingya berusia 10 tahun.
Karena merasa senasib sepenanggungan sesama pelarian, tak jarang kaum ibu Rohingya merawat bocah-bocah sebatang kara tersebut.
âAda seorang ibu yang mengatakan âaku akan merawatmu seperti anak sendiri. Ayo, mari, teruslah berjalan dengan kamiâ. Aku akhirnya ikut dengan mereka,â tutur Aziz.
Sementara bocah Rohingya lainnya, Ramzizâ"juga bukan nama sebenarnyaâ"mengakui dirinya hanya mengikuti rombongan dewasa saat mengungsi setelah desa mereka dihancurkan militer Myanmar.
âSetelah desa kami hancur, aku melihat banyak orang menyeberangi sungai. Aku akhirnya mengikuti mereka. Aku tak tahu di mana orangtuaku,â ungkapnya.
Selama dalam perjalanan, Ramziz menuturkan dirinya bertahan hidup hanya dengan memakan dedaunan dan air.
UNICEF, badan PBB untuk hak anak-anak, memprakirakan jumlah bocah-bocah sebatang kara Rohingya yang mengungsi akan terus bertambah.
Mereka mengkhawatirkan tumbuh kembang bocah-bocah tersebut. Sebab, tanpa ada orang tua yang mayoritas dibunuh militer Myanmar dan dalam situasi melarikan diri, besar kemungkinan mereka mengalami traumatik.
Untuk diketahui, sedikitnya 370 ribu komunitas Rohingya melarikan diri ke wilayah perbatasan Bangladesh, sejak Kamis (25/8). Mereka kabur untuk menghindari persekusi dari militer Myanmar.
0 Response to "Orang Tuanya Dibunuh, 1.000 Bocah Rohingya Mengungsi Sendirian"
Posting Komentar