Memperluas Kesempatan Kerja Berkualitas, Strategi Pemerintah Atasi Ketimpangan

Memperluas Kesempatan Kerja Berkualitas, Strategi Pemerintah Atasi Ketimpangan


Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang ini belum dibarengi pemerataan. Oleh karena itu fokus pembangunan yang dilakukan sekarang adalah memperkecil ketimpangan.

Terdapat beragam strategi yang dilakukan pemerintah sekarang ini ‎untuk memperkecil gap kesejahteraan masyarakat. Pertama yakni memperluas kesempatan kerja yang berkualitas.

‎"Maksudnya yang berkualitas adalah bukan yang satu jam per minggu di sektor informal. Yang dimaksud bekerja berkualitas adalah 40 jam per minggu di sektor formal. Jadi itu yang harus dilakukan. Plus menambah wirausaha," kata Bambang di Kantor Kemenkominfo, Jumat (8/9/2017).

Yang kedua untuk mengurangi ketimpangan menurutnya adalah dengan mempermudah kepemilikan aset finansial dan non finansial.

‎"Makanya Pak Presiden memberikan sertifikat tanah. Melakukan redistribusi aset. Salah satunya‎ adalah untuk memperkuat sisi aset dari masyarakat terutama yang tidak mempunya aset yang cukup," katanya.

Selanjutnya ketimpangan dapat ditekan dengan adanya pelayanan dasar untuk meningkatkan kualitas SDM sejak dini. Dengan seperti itu maka mereka berada pada golongan miskin, generasinya dapat meningkat menjadi kelas menengah.

"Bayi yang lahir adalah bayi yang sehat. Kemudian mendapatkan pendidikan yang baik, mendapatkan pekerjaan baik, upah yang baik, maka kemudian ketimpangan turun," katanya.

Strategi selanjutnya yakni redistribusi pendapat melalui pajak dan memperluas perlindungan sosial.

"Orang yang membayar pajaknya benar maka mikut membantu mengurangi ketimpangan," katanya.

Pada kesempatan yang sama ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono mengatakan ‎ketimpangan tidak dapat dihindari negara yang sedang berkembang. Setiap negara yang ekonominya merangkak naik memiliki risiko terhadap ketimpangan.

‎"Saya bayangkan Singapura itu koefisian gininya 0,3 karena jumlah penduduk serta pendapatan per kapitanya, ternyata saya cek data ternyata 0,458," kata Tony.

Hanya saja menurutnya ketimpangan yang tinggi di negara maju tidak terlalu senstitif. Karena warga mereka rata-rata pendapatan terendahnya kisaran 2000 Dollar AS dan memiliki akses terhadap pelayanan dasar.

Sementara itu, langkah pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur menurut Tony sudah benar. Infrastruktur memiliki dua manfaat yakni jangka pendek dan jangka panjang.

‎"Jangka pendek menyerap tenaga kerja, jangka panjang memperbaiki akomodasi, menarik investor. Pemerintah dalam trek yang betul dalam pembangunan infrastrukur," kata dia.

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Memperluas Kesempatan Kerja Berkualitas, Strategi Pemerintah Atasi Ketimpangan"

Posting Komentar