Mantan Panglima TNI Jelaskan Soal Prajurit yang Seharusnya Tidak Berpolitik
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purn) Moeldoko menyebut ancaman terhadap kedaulatan bangsa di era moderen ini sudah sangat berbeda.
Saat ini menurutnya ancaman tidak lagi berbentuk invasi militer dari negara lain.
Tetapi, ancaman juga bisa berasal dari dalam negeri, seperti serangan teroris.
Kemajuan teknologi memudahkan ideologi berbahaya menyebar begitu mudahnya.
Baca: Demo Tempur, Terjun Payung Hingga Drama Kolosal Menyemarakkan HUT ke-72 TNI
Moeldoko mengatakan negara seperti Australia yang tingkat pendidikan warganya tinggi, juga tidak luput dari ancaman itu.
Terbukti, dari banyaknya warga Australia yang ikut berperang bersama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Itu namanya 'hyper conection'" ujar Moeldoko dalam kuliah umumnya, di kantor Parta Syndicate, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2017).
Pemerintah, dengan berbagai instrumen yang ada, termasuk TNI, harus bisa mengantisipasi hal tersebut.
0 Response to "Mantan Panglima TNI Jelaskan Soal Prajurit yang Seharusnya Tidak Berpolitik"
Posting Komentar