Mengenal Sekaligus Membedakan Batik Yogya dan Solo
TRIBUNNEWS.COM - Batik sudah menjadi bagian kehidupan berbusana masyarakat Indonesia.
Batik juga diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia yang harus di jaga kelestariannya. Berbagai motif batik pun bermunculan seiring perjalanan zaman.
Dari sekian banyak motif batik yang ada saat ini, batik khas Jogja (Yogyakarta) dan Solo masih menjadi incaran para pecinta batik.
Lalu, dimanakah perbedaan motif batik dari dua kota yang merupakan pecahan kerajaan Mataram tersebut?
Menurut Alfa Fabela Priyatmono, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Solo, ada perbedaan signifikan antara motif batik dari kota Jogja dan Solo.
"Dalam motif batik tradisional, perbedaan signifikan dari batik Jogja dan Solo terletak pada latar belakang motif dan hiasan motif. Batik jogja cenderung menggunakan background motif warna putih sedangkan Solo cenderung ke warna coklat atau gelap."
Walau begitu, banyak juga batik Jogja yang memiliki warna dasar hitam atau gelap. Namun warna hitam Jogja cenderung kebiruan, sementara warna gelap batik Solo kebanyakan hitam kecoklatan.Â
Kemudian, perbedaan kedua adalah pada motif. Meskipun masih sama-sama mempertahankan desain-desain baku dari keraton, ada hal yang berbeda. "Misalnya pada motif parang, Jogja hanya parang saja dengan latar belakang putih, tetapi parang Solo di sisinya akan ada tambahan gambar," kata Alfa saat ditemui di kediamannya di Laweyan, Selasa (3/10/2017).
Selain itu, motif parang Solo arahnya dari kiri atas ke kanan bawah. Sedangkan motif parang Jogja menggunakan jalur sebaliknya yaitu dari kanan atas ke kiri bawah.
Menurut Alfa, perkembangan batik saat ini sangat dinamis namun masih juga mempertahankan motif-motif baku dari keraton, baik Keraton Jogja dan Solo, karena keduanya berasal dari satu kerajaan.Â
Sementara itu, menurut Tiwi Bina Affanti, Kepala Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta, salah satu perbedaan motif batik dari Jogja dan Solo adalah dari tekstur garis.
"Corak garis di Jogja cenderung lebih besar dan tebal, di Solo lebih kecil dan tipis,"kata Tiwi, pada hari Selasa (3/10/2017).
Tiwi menjelaskan munculnya perbedaan tersebut tidak lepas dari sejarah kedua keraton, Solo dan Jogja, sejak Perjanjian Giyanti pada masa Kerjaaan Mataram Islam.
"Perkembangan motif batik sejak masa tersebut sangat terlihat untuk memunculkan perbedaan dari kedua kota tersebut. Batik Solo muncul istilah Latar Cemeng (pelataran hitam) dan di jogja Latar Pethak (pelataran putih)," katanya.Â
Sedangkan menurut beberapa pengamat batik, bila dicermati, kebanyakan batik Jogja memiliki kesan gagah dan bernilai tinggi (adiluhung) karena motif yang tegas, sedangkan batik-batik Solo menonjolkan keindahan (edi peni) dengan motif yang lebih halus.
0 Response to "Mengenal Sekaligus Membedakan Batik Yogya dan Solo"
Posting Komentar