Polisi Siagakan 8.500 Personel Untuk Aksi Hari Kerja Layak Internasional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menyiagakan 8.500 personel untuk mengamankan aksi buruh bertepatan dengan hari kerja layak internasional.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, berdasarkan surat pemberitahuan aksi yang diterima Polda Metro Jaya, terdapat 3.000 orang yang berunjuk rasa. Pengamanan juga melibatkan 700 personel dari TNI.
"Kurang lebih 8.500 personel polri yang akan kita turunkan dari 3.000 massa yang akan unjuk rasa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2017).
Argo menjelaskan, polisi akan memfasilitasi untuk dilakukan pertemuan antara pihak pengunjuk rasa dengan pemerintah.
Sementara untuk pengalihan arus demi mengantisipasi kemacetan berlaku situasional.
"Kita lihat ya, kira-kira apa ada kita untuk rekayasa lalu lintas nanti. Dari Dirlantas akan melihat apakah nanti buka tutup, apakah nanti ada contraflow, ataukah nanti kita alihkan ya," ujar Argo.
Baca: GMPG Dukung Internal Elite Lakukan Munas Agar Partai Golkar Reborn
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan, aksi akan dilakukan serentak di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Aceh, dan beberapa kota lain.
"Di Jakarta ada sekitar 3 ribu sampai 5 ribu orang akan ikut aksi," ujar Said di kantor LBH Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Akan ada beberapa isu yang bakal disuarakan dalam aksi itu. Yakni, mengenai jaminan kesehatan dan tolak upah murah. Said mengatakan, anggaran untuk kesehatan masih minim dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan sekitar Rp 2 ribu triliun.
"Kami harapkan Rp 30 sampai Rp 40 triliun untuk orang tidak mampu," ujar Said.
Selain mengenai jaminan kesehatan, para buruh juga menyuarakan tolak upah murah. Upah rata-rata di Indonesia berada di kisaran 174 USD.
Berada di bawah negara-negara tertangga seperti Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
"Kami akan melakukan kampanye upah plus 50 USD. Upah murah penyebab daya beli menurun," ujar Said.
0 Response to "Polisi Siagakan 8.500 Personel Untuk Aksi Hari Kerja Layak Internasional"
Posting Komentar