Said Didu: Jangan Jual BUMN, Itu Tak Tepat!
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana yang dilontarkan Presiden Joko Widodo untuk menjual atau menggabungkan anak dan cucu Badan Usaha Milik Negara (BUMNÂ ) dianggap sebagai langkah yang tak tepat.
Alasan dasar untuk menjual BUMN yang mendominasi perekomian dinilai salah.
Pengamat BUMN , Said Didu menyatakan, anggapan dominasi yang dilakukan BUMN merupakan hal yang salah.
Menurutnya, jumlah BUMN di Tanah Air masih jauh lebih sedikit ketimbang dominasi konglomerat.
Dia mempunyai data bahwa terbukti jumlah BUMN di sejumlah sektor masih jauh lebih sedikit ketimbang dominasi konglomerasi swasta.
Dalam bidang konstruksi, hanya ada tujuh BUMN ketimbang ribuan kontraktor swasta.
Di perbankan, aset Himbara hanya 24% dari seluruh aset perbankan, lalu di sektor perhubungan udara pun, PTÂ Garuda Indonesia (Persero) Tbk hanya 39% dari jumlah pangsa pasar yang ada.
Di sektor listrik, PLN hanya 31% dan sisanya dikuasai swasta.
Baca: Duh, Kamera Mahal Dhea Imut Seharga Honda Jazz Hilang, Perusahaan Ekspedisi Dilapor ke Polisi
Baca: Popularitas Gatot Nurmantyo Bisa Geser Prabowo untuk Tarung dengan Jokowi di Pilpres 2019
0 Response to "Said Didu: Jangan Jual BUMN, Itu Tak Tepat!"
Posting Komentar