Kakorbinmas Polri: Terorisme Disebar di Indonesia karena ISIS Terdesak di Suriah dan Irak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakorbinmas Polri Irjen Pol Arkan Lubis menegaskan bahwa saat ini penanganan terhadap kelompok radikal yang intoleran dan pro-kekerasan dilakukan secara optimal oleh Polri bekerjasama dengan TNI. Selain itu, peran serta masyarakat dalam mendukung pemerintah untuk memperkuat keamanan negara dari ancaman radikalisme merupakan upaya yang sangat penting.
Kakorbinmas Polri Arkan Lubis memaparkan langkah kepolisian melawan radikalisme dan terorisme itu dalam diskusi bertema intoleransi dalam perspektif keamanan negara di hadapan seratus lebih peserta Konferensi Jaringan Antar Iman Indonesia (JAII) Sabtu malam (5/8/2017) di Hotel Yehezkiel Bandung.
"Untuk menghadapi ancaman terhadap NKRI oleh radikalisme dan terorisme, maka TNI dan Polri harus solid. Seluruh elemen masyarakat diharapkan lebih bersatu padu melawannya agar Indonesia lebih aman," ujar Arkan Lubis dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8/2017).
Baca: Zubaidah Lapor Polisi Soal Suaminya Dibakar Massa di Bekasi
Menurut Arkan Lubis, kondisi gerakan terorisme dan ISIS telah terdesak di Suriah dan Irak. Menurut Arkan Lubis, kondisi gerakan terorisme dan ISIS telah terdesak di Suriah dan Irak. Lalu mereka ingin menyebarkan paham terorisme di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Saat ini ISIS berniat membangun basis perjuangannya di Filipina Selatan yang dapat berakibat terhadap keamanan dalam negeri Indonesia. ISIS adalah gambaran singkat kelompok garis keras, pemberontak bersenjata, yang menarik masyarkat dan melegalkan kekerasan dan kekejaman di Suriah dan Irak dengan mengklaim diri sebagai Daulah Khilafah Islamiyah.
Dalam diskusi bersama peserta Konferensi JAII kedelapan yang terdiri dari tokoh agama dan aktivis lintas-iman dari berbagai wilayah seperti Papua, NTT, NTB, Bali, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Sumatera sampai Aceh, Arkan Lubis menyampaikan bahwa kepolisian juga melihat munculnya ancaman persatuan dan kesatuan bangsa disebabkan oleh masalah konflik politik. Pilkada DKI telah menyebabkan polarisasi dan pengkotak-kotakan di masyarakat yang ternyata masih terjadi sampai saat ini.
Dalam kehidupan sosial, lanjut Arkan Lubis, hal tersebut sangat rentan terjadi konflik SARA karena bermunculan persolaan intoleransi. Artinya, semua itu menandakan sedang ada hubungan yang kurang baik di intra dan antar-agama yang menimbulkan tantangan bagi kebinekaan.
"Itu semua adalah bentuk-bentuk kerawanan yang jika dibiarkan akan membesar dan dapat membahayakan NKRI," ucapnya.
Lebih lanjut Arkan Lubis mengatakan, Pancasila sudah menghadapi tantangan sejak dulu dan kita sudah bisa menjaganya dengan persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu ancaman-ancaman terhadap Pancasila jangan sampai terulang lagi.
"Faktor penyabnya adalah pembelajaran terhadap Pancasila kurang, sementara pengaruh kemajuan teknologi semakin membuat terbukanya sekat-sekat global," pungkas Arkan Lubis menutup diskusi di ujung Konferensi JAII yang digelar selama tiga hari, 3-5 Agustus.
0 Response to "Kakorbinmas Polri: Terorisme Disebar di Indonesia karena ISIS Terdesak di Suriah dan Irak"
Posting Komentar