Makna Pertemuan di Istana, Presiden PKS Minta Tanyakan Langsung Kepada SBY dan Megawati

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pertemuan Presiden ke-5 RI, Megawati Sukarnoputri dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) menjadi peristiwa yang istimewa pada upacara perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Istana Presiden, Kamis (17/8/2017).
Saat SBY menjabat sebagai presiden selama 10 tahun, Megawati yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak pernah muncul di Istana.
Baca: Presiden PKS Anggap Bentuk Negara Sudah Final
SBY yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu, belum pernah menghadiri upacara kemerdekaan setelah dirinya digantikan Joko Widodo. Namun, SBY ditemani Ani Yudhoyono akhirnya menghadiri perayaan kemerdekaan di Istana Presiden pada tahun ini.
Apakah peristiwa tersebut berarti hubungan politik kedua ketua partai itu sudah membaik dan berujung kepada kerjasama PDIP - Demokrat yang selama ini tidak pernah akur, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyebut hal itu harus ditanyakan langsung ke yang bersangkutan.
"Saya ditanya wartawan apakah bertemunya Pak SBY dengan Ibu Megawati dan Pak Jokowi, pertanda Demokrat akan merapat kepada pemerintah, saya bilang ke wartawan, silahkan bertanya ke yang bersangkutan," ujar Sohibul dalam sambutannya di acara yang digelar di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2017).
Baca: Diduga Gangguan Jiwa, Sampara Tega Tebas Anak Tiri dan Mertua Pakai Parang
Dengan dilantiknya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI pada 2014 lalu, PDIP kembali berstatus sebagai partai pemerintah setelah sepuluh tahun beroposisi. Sementara Demokrat pascaSBY lengser dari jabatan presiden, memilih untuk netral, tidak berada di koalisi pemerintah maupun oposisi.
Saat ini, sejumlah partai pro pemerintah sudah menyatakan sikapnya untuk mendukung Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Sementara PDIP yang menaungi mantan Wali Kota Solo itu belum menentukan sikapnya. Partai Demokrat yang masih setia dengan posisi netralnya, juga belum menentukan sikap.
Dalam sambutanya, Sohibul Iman menyebut merapat atau tidaknya suatu partai ke koalisi pemerintah, adalah hak politik setiap partai. Sementara hubungan antara pemimpin partai, ditentukan oleh kedewasaan mereka masing-masing, dan tidak tergantung pada sikap politik.
"Ini adalah persoalan kedewasaan politik, ini harus dibedakan antara pilihan politik dengan kedewasaan politik," ujarnya.
"PKS berada di luar pemerintahan itu adalah karena pilihan politik PKS, tapi PKS tetap baik dengan pemerintah, baik dengan partai yang lain. Kader PKS ingin menunjukan kedewasaan politiknya," ujar Sohibul.
0 Response to "Makna Pertemuan di Istana, Presiden PKS Minta Tanyakan Langsung Kepada SBY dan Megawati"
Posting Komentar