Mengapa polisi di Inggris membayar Rp173 juta untuk pemerkosa anak?

Mengapa polisi di Inggris membayar Rp173 juta untuk pemerkosa anak?

Kepala polisi Northumbria, Inggris, tegas membantah tudingan bahwa membayar pemerkosa anak untuk membantu dihukumnya belasan pelaku eksploitasi seksual anak bisa menempatkan sejumlah korban pada risiko yang lebih besar.

Steve Ashman mengatakan bahwa informasi dari pria tersebut memungkinkan dihukumnya 17 pria dan seorang perempuan karena melecehkan anak-anak perempuan di Newcastle, Inggris.

Informan itu dibayar lebih dari Rp173 juta, dan berita utama media Inggris terpusat pada kritik terhadap hal itu, dan bukan pada kasusnya.

Paedofil itu sendiri telah menjalani hukuman penjara karena pemerkosaan.

Sidang terakhir dari empat peradilan, yang berlangsung selama dua tahun, berakhir pada hari Rabu dan total 18 orang, kebanyakan berlatar belakang Asia, dihukum untuk dakwaan eksploitasi seksual dan pelanggaran obat-obatan terlarang.

Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dari Pakistan, Bangladesh atau India.

Pengadilan mengungkap bagaimana anak-anak perempuan rentan itu dijahati secara seksual dan disalahgunakan di pesta atau 'acara-acara 'di Newcastle.

Polisi Northumbria bertanya kepada pemerkosa anak yang sebelumnya dihukum apakah dia bisa memperoleh lebih banyak informasi tentang pesta-pesta tersebut.

Perhimpunan Nasional untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Anak mengatakan bahwa menggunakannya dengan cara ini adalah tindakan 'yang melampaui batas.'

Jim Gamble, mantan kepala Lembaga Eksploitasi Anak dan Perlindungan Online, mengatakan, "Secara pribadi, saya tidak dapat membayangkan keadaan di mana saya akan mensahkan pembayaran kepada seseorang yang dihukum karena pemerkosaan."

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa polisi di Inggris membayar Rp173 juta untuk pemerkosa anak?"

Posting Komentar