Putra Kusbini Luruskan Sejarah tentang Lagu ''Bagimu Neg'RI''
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sapta Ksvara Kusbini seorang konduktor dua di Gita Bahana Nusantara mengakatan selalu teringat ayahnya ketika mengangkat tongkat konduktor di depan paduan suara dan orkestra.
Ditemui saat latihan terakhir di depan Istana Merdeka, Rabu (16/8) dia yang masih mengenakan setelan jas hitam itu, matanya memerah saat menceritakan ayahnya.
Ayah Sapta, tidak lain adalah Kusbini pencipta lagu nasional Bagimu Negri yang menyuruhnya secara personal untuk meneruskan jejak karirnya di dunia musik Indonesia dari 10 anak lainnya.
âSaya ingat betul ketika Bapak bilang âLe, kowe yang neruske aku di dunia musikâ. Itu saya ingat, dia sembari nepuk bahu saya. Jadi kalau saya lagi angkat tongkat, saya merasa ada bapak di situ yang lihat saya menjadi konduktor,â suaranya bergetar.
Apalagi, kata dia, ketika menyanyikan lagu Bagimu Negri yang setiap acara nasional pasti dinyanyikan. Bukan hal yang jarang Sapta menteskan sedikit airmatanya. Begitu juga dengan riuh tepuk tangan dari penonton yang diterima olehnya usai memipin lagu.
Baginya, musik bukan hanya kebutuhan. Lebih dari itu, musik yang menghidupi dia dan keluarga. Dari 11 anak Kusbini, hanya dua orang yang tidak bermusik, sementara lainnya menjadi pengajar di sekolah musik dan sekolah reguler serta menjadi anak band.
âDua saja yang tidak bermusik, yang pertama dan keempat. Sisanya jadi pengajar dan punya band sendiri. Musik bagi kami sudah menjadi hidup sekeluarga. Tidak bisa dilepaskan,â kata dia.
 Bagimu Negâ RI Bukan Negeri
Saat bertemu dengan Tribun, Sapta juga menyampaikan adanya kesalahan judul lagu nasional Bagimu Negeri yang selama ini dikenal.
Judul yang asli adalah Bagimu Negâ RI. Meski lafal yang diucapkan âNegriâ hal itu masih ditolerir. Tetapi untuk judul, disarankan olehnya bukan âNegeriâ.
0 Response to "Putra Kusbini Luruskan Sejarah tentang Lagu ''Bagimu Neg'RI''"
Posting Komentar