Moeldoko: Persenjataan Brimob Tidak Perlu Diributkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Brimob Polri punya persenjataan berat seperti yang dimiliki oleh TNI, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan menurut mantan Panglima TNI. Jendral TNI (purn). Moeldoko.
Pasalnya Brimob Polri sempat menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI).
Sebelum reformasi, Polri bersama TNI adalah lembaga yang berada di bawah komando Panglima ABRI.
Moeldoko menyebut bahkan Polri sempat bahu membahu bersama TNI dalam melawan tentara musuh di berbagai palagan, termasuk dalam operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1975.
"Dulu kan Brimob pernah melakukan operasi bersama TNI di Timor-Timur," ujarnya kepada wartawan, di kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2017).
Ia menduga setelah pemisahan Polri dengan TNI, ada sejumlah doktrin yang luput untuk dibenahi, termasuk doktrin di korps Brimob Polri.
Doktrin-doktrin tersebutlah yang sampai saat ini masih dijadikan acuan untuk membangun kekuatan, termasuk dalam pembelian senjata.
"Berangkat dari doktrin, dan doktrin akan memunculkan tugas pokok, dari tugas pokok akan memunculkan aset atau sarana prasarana yang harus dimiliki oleh kementerian, oleh angkatan atau organisasi itu," katanya.
"Sepanjang tugas pokoknya dalam jangkauan atas alur utama yang dimiliki, maka tidak perlu diributkan," ujarnya.
Persenjataan Polri diributkan antara lain dipicu oleh pernyataan Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo, pada sebuah acara, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dua pekan lalu.
Baca: Panglima TNI, Kapolri, KaBIN Jangan Terjebak Permainan Politik DPR
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menyebut ada pihak non-militer yang mengimpor 5000 pucuk senjata secara tidak patut, dan mereka memiliki senjata anti tank.
Panglima TNI tidak menyebutkan siapa pihak-non militer yang ia maksud. Setelahnya, pernyataan itu memicu reaksi. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, dan Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, mengklarifikasi bahwa yang hendak melakukan impor senjata, adalah Badan Intelijen Negara (BIN).
Mabes Polri juga bereaksi atas pernyataan Gatot Nurmantyo. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut pihaknya hendak mengimpor senjata jenis pistol. Setelah semua pihak mengklarifikasi, beredar tautan video dari situs Youtube, tentang anggota Brimob Polri yang berlatih menggunakan RPG atau pelontar granat.
Selain itu beredar informasi melalui pesan aplikasi WhatsApp yang sumbernya tidak jelas, mengenai adanya 280 pucuk senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) dan 5.932 butir peluru, yang masih ditahan di gudang bandara Soekarno - Hatta. Belakangan Polri mengakui senjata-senjata itu adalah miliknya, dan menolak jika senjata tersebut tengah ditahan.
0 Response to "Moeldoko: Persenjataan Brimob Tidak Perlu Diributkan"
Posting Komentar