Korupsi Proyek di Bengkalis Terungkap dari Laporan Masyarakat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkapnya kasus korupsi dalam proyek peningkatan jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau TA 2013-2015â ternyata bersumber dari laporan masyarakat.
Kini atas kasus itu, KPK telah menetapkan dua yakni Muhammad Nasir (MNS) Sekdako Dumai yang juga mantan Kepala Dinas PU Kab Bengkalis tahun 2013 dan 2015 selaku PPK dan Hobby Siregas (HOS), Direktur PT Mawatindo Road Construction.
"Untuk kasus ini, bukan suap tapi ini terkait korupsi. Ada perbuatan melawan hukum di proyek iniâ. Tentu saja ini karena ada laporan dari masyarakat. Kami apresiasi laporan ini. Kami harap masyarakat terus aktif mengawasi dan beri laporan ke penegak hukum," tutur Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Sabtu (12/8/2017).
Febri melanjutkan dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp 80 miliar ini, pihaknya tidak menutup kemungkinan ada pihak lain di luar dua tersangka yang telah ditetapkan.
"Kami sementara ini fokus dulu ke tersangka âMNS dan HOS. Kami lihat juga indikasi keterlibatan pihak lain, kalau ada bukti permulaan yang cukup, tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain," ucap Febri.
âAtas perbuatannya kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 UU No 31 tahun1999 tentang â Pemberantasan Tindak Pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Untuk kebutuhan pengembangan dan penyidikan, selama tiga hari berturut-turut pada Senin-Rabu, 7-9 Agustus 2017 penyidikâ KPK menggeledah di tiga daerah seperti Pekanbaru, Bengkalis, Dumai dan Pulau Rupat.
Penggeledahan di Pekabaru dilakukan 7 Agustus 2017, yang digeledah ialah rumah mantan Bupati Kab Bengkalis, Heriyan Saleh dan rumah tersangka Muhammad Nasir.
Penggeledahan di Bengkalis dilakukan 8 Agustus 2017, yang digeledah ialah Kantor Dinas PU, Kantor Pemda, Kantor LPSE, dan rumah milik saksi Hurry Agustuanri.
Di Kota Dumai, penggeledahan dilakukan di rumah saksi Hermanto-subcont dan dilakukan penyegelan di ruangan di rumah dinas Sekda Dumai. Lalu di hari yang sama, 9 Agustus 2017 penyidikâ menggeledah kantor PT Mawarindo Road Construction dan rumah atau kantor saksi Hasyim-Subcont di Pulau Rupat.
0 Response to "Korupsi Proyek di Bengkalis Terungkap dari Laporan Masyarakat"
Posting Komentar