Setelah Jawa dan Sumatera, Presiden Diharap Fokus ke Indonesia Timur
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena mengungkit kembali janji Presiden Jokowi mengenai pembangunan infrastruktur pada kampanye tahun 2014 lalu.
Pasalnya, masih ada daerah yang dijanjikan jalur kereta api, namun hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pemerintah.
âContohnya masyarakat Papua dan Papua Barat yang dijanjikan terkait dengan pembangunan kereta api,â kata Michael, usai mendengar Penyampaian Pidato Presiden RI mengenai RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018 beserta Nota Keuangannya, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Tetapi, tambah politisi F-PD itu, apapun yang terjadi di usia bangsa Indonesia ke-72 serta 3 tahun sudah lamanya pemerintahan Presiden Jokowi, ia tetap memberikan apresiasi.
Michael berharap, apa yang telah dicapai saat ini dapat lebih ditingkatkan lagi. Presiden sendiri sedang fokus dalam hal pembangunan infrastrukur di Jawa dan Sumatera.
âSeluruh pelosok wilayah Indonesia harus merasakan keadilan pemerataan. Khususnya di Maluku, Papua, Papua Barat, NTT dan Indonesia Timur lainnya,â harapnya.
Di sisi lain, Michael berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam pengelolaan uang negara, khususnya pada sektor penerimaan negara. Hal ini disebabkan masyarakat sudah mulai gelisah dengan ekspolitasi pajak yang begitu dahsyat dan masif yang dilakukan di dalam negeri.
âSaat ini banyak pengusaha dan investor itu sudah mulai gelisah terkait dengan pungutan pajak, dalam rangka memenuhi kebutuhan APBN. Ini harus ada semacam kreasi supaya tidak dibebankan kepada pelaku usaha di dalam negeri. Supaya iklim investasi yang diharapkan pemerintah betul-betul dapat tercapai, dan tercipta iklim investasi yang kondusif,â harap politisi asal dapil Papua Barat itu.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memaparkan, pada periode 2015-2016, pemerintah telah berhasil membangun jalan dan peningkatan kapasitas jalan lebuh kurang sepanjang 7 ribu kilometer, penyelesaian pembangunan empat bandara baru, serta pembangunan jalur kereta sepanjang 199,6 kilometer spoor, yang diharapkan akan membuka akses ekonomi yang lebih luas.
âSelain itu, pemerintah juga fokus dalam penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui pembangunan dan peningkatan kualitas Rumah Susun, Rumah Khusus, dan Rumah Swadaya sebanyak 210,5 ribu unit,â jelas Presiden Joko Widodo.
0 Response to "Setelah Jawa dan Sumatera, Presiden Diharap Fokus ke Indonesia Timur"
Posting Komentar