Teknologi dan SDA Lokal Bantu Percepat Pembangunan Infrastruktur
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi. Hal itu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan infrastruktur untuk lebih berkualitas, cepat, efisien, dan tepat sasaran.
âMelalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian PUPR telah menghasilkan lebih dari 25 teknologi bidang jalan dan jembatan yang mampu mendukung kebutuhan program peningkatan konektivitas,â ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Minggu (6/8/2017).
Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan inovasi teknologi PUPR juga mendorong peningkatan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) lokal. Hal itu bisa menggerakkan kehadiran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
"Contoh ketika kita membangun jalan Trans Papua dan Papua Barat, kita berusaha meneliti bagaimana memaksimalkan penggunaan material-material lokal di Papua Barat, salah satunya pemanfaatan Batu Kapur," jelas Danis.
Menurutnya penggunaan batu kapur sebagai bahan bangunan juga memiliki keunggulan dalam memperpanjang umur bangunan.
Selain itu di sektor sumber daya air, ia mengungkapkan Balitbang Kementerian PUPR juga telah mengembangkan penggunaan teknologi beton pra cetak (precast) untuk saluran-saluran irigasi dengan standarisasi serta kualitas baik dengan harga yang lebih murah sehingga pekerjaan saluran irigasi bisa lebih cepat selesai.
âIni sudah dilakukan hampir di seluruh saluran-saluran irigasi yang sekarang dikerjakan. Kita memilih teknologi yang bisa dikerjakan oleh masyarakat,â ungkap Danis.
Belum lama ini, Kementerian PUPR juga telah menggelar ujicoba aspal plastik sepanjang 700 meter yang bertempat di Universitas Udayana, Bali.
Pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal tersebut merupakan salah satu solusi bagi permasalahan sampah plastik, dengan kebutuhan limbah plastik sebanyak 2,5 hingga 5 ton untuk setiap 1 kilometer jalan dengan lebar 7 meter.
Untuk bidang jembatan, Kementerian PUPR juga berhasil menggunakan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang dicampur dengan baja gelombang.
Sehingga menghabiskan waktu lebih cepat 40 persen pada pembangunan fly over Antapani di Bandung dan menghemat biaya hingga 60 persen.
Selain itu Kementerian PUPR melalui Balitbang juga telah berhasil membangun Jembatan Apung di Cilacap dengan panjang 47 meter.
Jembatan Apung ini dikerjakan hanya dalam waktu kurang lebih enam bulan, menghabiskan anggaran sebesar Rp 2 miliar dengan rincian Rp 1,2 miliar untuk material dan sisanya untuk mobilisasi.
Jembatan ini menghubungkan Desa Ujung Alang dengan Desa Klaces yang merupakan ibukota Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap dan dapat dimanfaatkan warga khususnya untuk pejalan kaki.
0 Response to "Teknologi dan SDA Lokal Bantu Percepat Pembangunan Infrastruktur"
Posting Komentar