Australia Terancam Pemadaman Listrik Lebih Banyak
Warga Australia terancam menghadapi tagihan listrik yang lebih tinggi serta pemadamaan yang lebih banyak pada musim panas mendatang karena adanya masalah mendalam di pasar listrik nasional.
Laporan Australian Energy Market Operator (AEMO) mengenai kondisi perlistrikan diumumkan saat Pemerintah Koalisi mencoba merampungkan kebijakan energi baru.
AEMO mengatakan bahwa pasar listrik sedang kesulitan menyediakan pasokan yang bisa diandalkan karena penutupan pembangkit listrik batubara serta hilangnya kekuatan pasokan dari jaringan tersebut.
"Kita menghadapi risiko yang meningkat dan tidak bisa diterima sehingga akan menimbulkan kurangnya kemampuan dalam sistem," kata laporan tersebut.
"Pada gilirannya, hal ini membuat konsumen menghadapi risiko pertammabahan beban yang tidak disengaja dan tidak dapat diterima," katanya.
AEMO sudah berupaya menyiapkan "cadangan strategis" sebesar 1.000 megawatt yang disiapkan untuk mencegah kekurangan daya pada musim panas mendatang.
AEMO akan melakukan hal ini dengan membayar kalangan bisnis dengan generator diesel - serta pembangkit listrik tenaga gas dengan kapasitas cadangan - untuk siaga menyalurkan pasokan listrik ekstra ke dalam sistem jaringan saat sedang kesulitan.
Namun diakui hal itu mungkin tidak cukup untuk mencegah pemadaman dalam beberapa bulan mendatang jika ada gelombang panas atau masalah lainnya.
Regulator ini mengatakan perlunya mempertahankan cadangan strategis sampai setidaknya tahun 2021 untuk mencegah gangguan pasokan listrik.
Tapi masalahnya kemungkinan akan menjadi jauh lebih buruk pada tahun 2022 ketika Pembangkit Listrik Liddell Power Station di Hunter Valley - ketiga terbesar Australia - ditutup.
0 Response to "Australia Terancam Pemadaman Listrik Lebih Banyak"
Posting Komentar