Densus 88 Selidiki Kasus Bocah 11 Tahun Meninggal di Suriah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri langsung menurunkan Densus 88 untuk menyelidiki kasus bocah 11 tahun asal Indonesia, Hatf Saiful Rasul, yang terbang ke Suriah untuk menjadi petarung ISIS.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan bocah tersebut tergabung di satu pesantren di Bogor, Jawa Barat.
Baca: Ketika Pekerja Asing di Terowongan Tol Cisumdawu Lempar Bendera Merah Putih ke Tanah
"Kita datanya belom dapet. Densus sedang melakukan penyelidikan," ujar Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2017).
Setyo membenarkan bahwa anak tersebut sekolah di Pondok Pesantren Tahfidz Al Quran Ibnu Masud, Kampung Jami, Desa Sukajaya, Tamansari, Kabupaten Bogor.
Pesantren ini sempat heboh setelah salah satu oknumnya membakar umbul-umbul merah putih pada Agustus lalu.
Baca: Ini Penjelasan Pekerja Asing Proyek Terowongan Tol Cisumdawu Tentang Pelecehan Bendera Merah Putih
Namun, pihak pesantren menolak untuk mengatakan bahwa pihaknya mendukung ISIS.
Meski dari hasil penelusuran pihak kepolisian terdapat beberapa siswa pesantren yang berangkat ke Suriah.
Baca: Pekerja Asing Proyek Terowongan Tol Cisumdawu yang Buang Bendera Merah Putih ke Tanah Menghilang
"Ada catatan dari Ponpes itu, ada beberapa siswa dan pembinanya yg berangkat. Nanti kita dalami," tambah Setyo.
Diberitakan sebelumnya, Haft meninggalkan bangku sekolah dan terbang ke Suriah pada 2015 untuk menjadi petarung ISIS. Namun dirinya diberitakan tewas akhir-akhir ini.
0 Response to "Densus 88 Selidiki Kasus Bocah 11 Tahun Meninggal di Suriah"
Posting Komentar