Ketum PPP: Pancasila adalah Simbiosis Paripurna antara Negara dan Agama

Ketum PPP: Pancasila adalah Simbiosis Paripurna antara Negara dan Agama


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengungkapkan hubungan negara dan agama terkait Pancasila.

"Pancasila adalah simbiosis paripurna hubungan antara Negara dan Agama," demikian dikatakan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, saat menyampaikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN), Kupang, NTT, Selasa (12/9/2017).

Di hadapan sekitar 2.000 mahasiswa, Rommy, panggilan akrabnya, menyampaikan orasi tanpa teks sekitar 1 jam 45 menit dengan tema "Upaya dan Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme".

"Kedudukan Pancasila di Indonesia, bukan hanya sebagai dasar negara, namun juga filosofische grondslag, pandangan hidup, dan pemersatu bangsa. Pancasila adalah titik temu seluruh agama, keyakinan, etnis, dan kepentingan seluruh komponen bangsa, karenanya tugas kita bersama untuk melestarikannya," ujar anggota Komisi Keuangan DPR ini.

Baca: KPK Jawab Pertanyaan Komisi III DPR Soal Proses Penyadapan

Dikatakannya bahwa sejak mula para pendiri bangsa menanggalkan seluruh ego sentrisme agama dalam menyusun dasar negara sehingga bisa terwujud Pancasila.

"Kyai Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, dan Teuku Muhammad Hasan, sebagai wakil dari golongan Islam di Tim 9 PPKI, dengan kebesaran jiwa dan keinginan untuk tetap bersatunya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, secara sukarela menanggalkan kalimat "syariah Islam" di sila pertama Pancasila hasil Piagam Jakarta dan menggantikannya dengan "Yang Maha Esa", pada tanggal 18 Agustus 1945. Inilah hadiah terbesar umat Islam untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," katanya.

Baca: Dituding Cuma Amankan Recehan Dalam OTT, Ini Jawaban KPK

Pria yang akrab disapa Romi itu kembali melanjutkan pernyataannya.

"Indonesia bukanlah negara agama (teokrasi), Pancasila juga tidak menganut separasi atau sekularisasi hubungan agama dan negara, namun di Indonesia, negara melindungi segenap agama dan menjamin ekspresi keberagamaan setiap umat beragama. Untuk itulah hadir UU No. 1/PNPS/1965 tentang Larangan Penodaan Agama. Tuhan menciptakan manusia ke dalam beragam bangsa dan suku adalah untuk saling mengenal," kata Romi.

Romi menilai upaya mencegah radikalisme tidak berhasil, sebelum setiap manusia Indonesia meletakkan Pancasila di dalam lubuk hati dan sanubarinya, serta menjadikannya sebagai sumber dari segala tindakan keseharian.

Baca: Polisi Masih Dalami Keterkaitan Penghina Istri Jokowi dengan HTI

Dipandu langsung oleh ketua STAKN, Dr. Harun Natonis, Romi menutup kuliah umumnya dengan penegasan.

"Adalah tak mungkin Pemerintah berjalan sendirian mengawal pelaksanaan Pancasila, meski sudah dibentuk UKP PIP. Harus ada gotong royong seluruh pemangku kepentingan untuk pengawalan kolektif pelaksanaan Pancasila, apakah itu ormas nasionalis, ormas Islam, masyarakat adat, partai politik, TNI/Polri, maupun dunia usaha," katanya.

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketum PPP: Pancasila adalah Simbiosis Paripurna antara Negara dan Agama"

Posting Komentar