Pakar Budaya Jawa Ajak Angkasa Pura Hargai Local Wisdom Sikapi Warga Terdakpak Bandara Kulonprogo

Pakar Budaya Jawa Ajak Angkasa Pura Hargai Local Wisdom Sikapi Warga Terdakpak Bandara Kulonprogo


TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Alasan warga terdampak pembangunan bandara di Kulon Progo enggan pindah ke rumah relokasi karena alasan Bulan Suro dalam sistem kalender Jawa tidak boleh dipandang sebelah mata oleh PT Angkasa Pura I.

Sudah seyogyanya, keyakinan masyarakat sebagai salah satu wujud Local Wisdom ini harus dihargai.

Demikian sudut pandang Pakar Budaya Jawa asal Yogyakarta, Purwadi.

Karena dalam pendekatan ke masyarakat, khususnya warga DIY yang masih menjunjung tinggi tradisi memang perlu cara yang elegan dan santun.

"Perlu diingat, PT Angkasa Pura adalah pendatang, dan warga adalah tuan rumah," kata Purwadi.

Dengan perumpamaan ini maka seharusnya PT Angkasa Pura harus menghormati cara pandang warga atas tanah yang sudah turun temurun mereka tinggali.

Karena dalam perjalanannya, warga selalu membawa tradisi dari leluhurnya selama mereka tinggal di area itu sebagai bagian dari kebudayaan setempat.

Akan menjadi tidak sinkron, jika fenomena ini dibenturkan dengan aturan tertulis yang sudah tertuang dalam selembar kertas.

Bahwa karena sudah menerima kompensasi dan tak lagi memiliki hak atas tanah berarti warga juga harus segera pindah.

Rasionalitas menjadi tidak pas dalam hal ini.

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pakar Budaya Jawa Ajak Angkasa Pura Hargai Local Wisdom Sikapi Warga Terdakpak Bandara Kulonprogo"

Posting Komentar