Kecintaan Terhadap Batik Buat Niken Kembangkan Perintang Warna dari Tepung Biji Asam

Kecintaan Terhadap Batik Buat Niken Kembangkan Perintang Warna dari Tepung Biji Asam

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Guru Seni SMP Negeri 3 Cimahi Niken Apriani mengembangkan perintang warna dari tepung biji asam. Perintang warna digunakan sebagai membatas warna satu dengan yang lain pada kain.

"Kalau kita mewarnai sebelah kanan, yang disebelah kiri tidak tercampur," ujar Niken.

Perempuan asal Cimahi ini menceritakan awal mengembangkan perintang warna pada batik dari tepung biji asam atau yang disebut Gutha Thamarin.

Baca: Restoran Ini Tawarkan Diskon untuk Pengunjung Perempuan Berdasarkan Ukuran Bra

Sejak 2-3 tahun lalu, Niken mengeksplorasi kecintaannya membatik dan mencoba mencari tahu bahan pengental warna yang jauh lebih murah.

"Saya (Niken) mengetahui di dalam batik, ada bahan pengental warna namanya Manotex. Namun harganya cukup mahal dan ketika saya tahu ada bubuk thamarin, yang lebih murah, saya kemudian menggunakannya," kata Niken Apriani kepada Tribunnews.com Selasa (8/8/2017).

Niken Apriani, Guru Seni SMP N 3 Cimahi bersama lukisan wajar Shinta Nur Wahid, yang ia buat menggunakan teknik gutha thamarin, di Galeri Nasional, (8/8/2017).
Niken Apriani, Guru Seni SMP N 3 Cimahi bersama lukisan wajar Shinta Nur Wahid, yang ia buat menggunakan teknik gutha thamarin, di Galeri Nasional, (8/8/2017). (Tribunnews.com / Rina Ayu)

Niken mengatakan thamarin bukan hal baru di industri tekstil.

Thamarin dikenal sebagai pengental warna pada printing garmen.

Baca: Sultan Hamengku Buwono IX Sudah Prediksi Datangnya Kemerdekaan RI Lewat Ramalan Jayabaya

Sejak itulah, Niken mendapatkan ide, untuk mengeksplorasi penggunaan thamarin sebagai pengental warna batik.

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kecintaan Terhadap Batik Buat Niken Kembangkan Perintang Warna dari Tepung Biji Asam"

Posting Komentar