Perjuangan Gadis Penderita Kanker di Wilayah Pegunungan Meratus

Perjuangan Gadis Penderita Kanker di Wilayah Pegunungan Meratus


Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Diah Dayanti (14), gadis Dayak asal Desa Limbur, Kecamatan Hampang, Kotabaru, di wilayah Pegunungan Meratus, menderita kanker.

Rambutnya sudah rontok dan nyaris botak. Tapi, ia tetap senyum dan menikmati hidup.

Selama menjalani perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin, ia tinggal di "Rumahku", sebuah rumah singgah khusus anak penderita kanker di Komplek Bunyamin, Jalan A Yani Km 6, Banjarmasin.

Maklum, lokasi RSUD Ulin Banjarmasin sangat jauh dari rumahnya.

Untuk berobat, Diah ditemani orangtuanya harus turun gunung melewati jalan setapak sejauh 1 kilometer.

Sepeda motor satu-satunya sarana transportasi yang bisa digunakan. Mobil sama sekali tak bisa lewat.

Namun, karena turunan yang curam, sesekali mereka harus berjalan kaki demi keselamatan dalam perjalanan. Dan, perjalanan itu hanya untuk ke desa lain yang bisa dilewati mobil menuju ke kota.

Makanya, ia harus menginap di rumah singgah tersebut, untuk memudahkan proses pengobatan kemoterapi. 

Sebelumnya, ia juga sempat terkendala biaya karena belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Orangtuanya sampai bolak-balik dari desanya ke Banjarmasin untuk mengurus administrasi.

"Kasihan sekali orangtuanya. Waktu pertama kali ke sini, sekitar tiga bulan lalu, ternyata belum ada terdaftar di BPJS. Jadi, kami bantu menguruskan di sini," kata Dewi Nurnani, relawan Rumah Singgah Anak Kanker "Rumahku", Selasa (19/9/2017).

Sekarang, lanjut dia, situasinya sudah lebih baik. Diah telah memiliki Kartu BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah, semua pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan," kata Nurnani.(*)

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perjuangan Gadis Penderita Kanker di Wilayah Pegunungan Meratus"

Posting Komentar