Soal Rohingya, Said Aqil Sindir Penerima Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi

Soal Rohingya, Said Aqil Sindir Penerima Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyesalkan Pemerintah Myanmar yang terkesan abai terhadap pembantaian yang menimpa etnis muslim Rohingya.

Terlebih, lanjut Said, etnis ,uslim Rohingya bukan kelompok pemberontak yang melawan negara.

"Mereka itu hidupnya enggak macem-macem, enggak ada gerakan politik, lain misalnya di negara lain ada gerakan politik, ini enggak, enggak pernah aneh-aneh melawan pemerintah mengadakan oposisi, enggak," ujar Said di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9/2017).

Abainya pemerintah Myanmar, menurut Said, justru mencoreng nama baik tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi sebagai penerima Nobel perdamaian.

"Ya itu, mencoreng nama baik beliau sebagai peraih Nobel perdamaian, percuma itu Nobel kalau membiarkan kejahatan pembantaian terhadap Muslim Rohingya, khususnya umat Islam di sana, umumnya semua umat manusia mengutuk perilaku itu," lanjut dia.

Kekerasan mematikan semakin memburuk di negara bagian Rakhine, Myanmar. Hingga Minggu (27/8/2017), korban tewas mencapai 100 orang.

Korban tewas meningkat karena bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya berlanjut untuk hari ketiga, Minggu kemarin, seperti diberitakan kantor berita Perancis, AFP, dan media Inggris, The Guardian.

Pemerintah telah mengevakuasi setidaknya 4.000 warga desa non-Muslim di tengah bentrokan yang berlangsung di Rakhine barat laut. Ribuan Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Penulis: Rakhmat Nur Hakim

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Ketua PBNU: Percuma Itu Nobel Kalau Membiarkan Pembantaian Umat Muslim

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Soal Rohingya, Said Aqil Sindir Penerima Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi"

Posting Komentar