Tubagus Hasanuddin: Cabut Nobel Aung San Suu Kyi

Tubagus Hasanuddin: Cabut Nobel Aung San Suu Kyi


TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Momentum Idul Adha kali ini menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan mengevaluasi konsistensi negara. Daalam menegakkan hak asasi manusia dan membela kaum yang tertindas, termasuk etnis Rohingya di negara bagian Rakhine. Hal ini ditegaskan politisi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin, Sabtu (2/9/2017).

Dalam tiga hari terakhir hingga pekan lalu, tercatat hampir 100 militan Rohingya tewas karena bentrokan bersenjata dengan tentara Myanmar. Untuk itu, seluruh komunitas negara ASEAN harus bersama-sama menekan Myanmar untuk menyelesaikan kekerasan etnis Rohingya di negara bagian Rakhine.

"Karena, seharusnya setiap negara harus menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh sebab itu, hak-hak seluruh pengungsi maupun etnis Rohingya harus dikembalikan, serta mendapat perlindungan dari negaranya," ujar Hasanuddin
 

"Jangan berpikiran dulu pengungsi ditampung negara-negara lain, maka masalah itu akan terus menerus terjadi. Myanmar harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya. Kekerasan harus dihentikan," ia mengingatkan kembali.

Terlepas sebuah negara memiliki permasalahan politik, lanjutnya, seharusnya setiap negara harus menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Hal ini pun sesuai dengan deklarasi HAM di PBB. Indonesia, sesuai dengan UUD 1945 dan filsafah Pancasila sangat menghormati HAM.

Sehingga kasus di Myanmar, diusirnya etnis Rohingya sangat disesalkan. "Kita meminta kepada pemerintah Myanmar utnuk bersikap arif, bijak dan adil. Apalagi, Aung San Suu Kyi adalah tokoh yang pernah mendapatkan Nobel Perdamaian, " ungkap Hasanuddin.

"Kalau kekerasan yang dialami etnis Rohingya masih terus berlanjut, sebaiknya penghargaan Nobel itu dicabut. Karena sikap Ang San tidak menunjukkan sebagai seseorang yang mendapat Nobel Perdamaian. Pihaknya pun meminta kepada PBB untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini," tegas Hasanuddin lagi.

Ia mendukung pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu Aung San di Myanmar. "Kita harap ini diselesaikan dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan," Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menegaskan kembali.

قالب وردپرس

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tubagus Hasanuddin: Cabut Nobel Aung San Suu Kyi"

Posting Komentar