Puspa, Cara 4 Lini Busana Ini Sebar Nasionalisme
Suara.com - Jelang HUT Kemerdekaan RI, empat lini busana ternama Tanah Air, Agnes L. Budhisurya, Batik Malam 200, Khanaan dan Lumiere dari Rasyid Salim, menggelar peragaan busana bersama yang bertajuk "Puspa" di New Playground Departemen Store Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.
"Puspa" diangkat sebagai bentuk nasionalis yang diwujudkan dalam gaya berbusana. Agnes L. Budhisurya, misalnya, mengangkat corak kembang sepatu yang sangat populer di Pulau Bali.
Sementara Batik Malam 200, tampil dengan fesyen batik siap pakai dengan motif dominan parang yang memiliki simbol status kebesaran, dan filosofi pantang menyerah.
"Ini merupakan brand baru. Kini, makin lama semakin banyak batik printing di banding batik asli. Jadi bagaimana caranya kita ikut membantu meningkatkan keterampilan dan eksistensi para pengrajin batik," kata Sari Ramdani, salah satu dari lima perancang Batik Malam 200, dalam konferensi pers pagelaran 'Puspa' di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Sementara itu, Khanaan mengangkat tema Lingir yang diambil dari bahasa Jawa, yaitu pinggir. Pinggiran atau tepi yang dikenal para pengrajin batik dengan istilah Bok, umumnya digunakan sebagai finishing pada kain batik yang berada pada tepian kain.
Rasyid Salim, mengangkat tenun Makassar yang terkenal dengan motif unik dan warna yang cerah.
"Harapan saya melalui fashion show Puspa ini masyarakat bisa lebih mencintai hasil karya kreatif desainer dan info pengrajin sebagai bentuk nasionalis fesyen," ujar Rasyid dalam kesempatan tersebut.
Dalam peragaan busana ini, terdapat lebih dari 40 look yang ditampilkan di New Playground Departemen Store Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.
Berikut, Agnes L. Budhisurya, Batik Malam 200, Khanaan dan Lumiere dari Rasyid Salim, saat menggelar peragaan busana Puspa untuk menyebarkan nasionalisme:
0 Response to "Puspa, Cara 4 Lini Busana Ini Sebar Nasionalisme"
Posting Komentar