Sebelum Ditemukan Tewas, Saksi Kunci Kasus Korupsi e-KTP Pernah Curhat Keselamatan Nyawanya

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Meninggalnya saksi kunci korupsi e-KTP, Johannes Marliem, masih menyisakan tanda tanya besar. beberapa orang berspekulasi bahwa kematiannya lebih dari sekadar bunuh diri belaka.
Beberapa waktu yang lalu, sebelum ia ditemukan meninggal di kediamannya di Amerika Serikat, Johannes Marliem sempat bertukar curhat kepada KONTAN.
Waktu itu ia sempat kecewa pada pimpinan KPK dan sebuah media nasional lantaran pemberitaan yang membuat nyawanya terancam.
“Saya tidak mau dipublikasi begini sebagai saksi. Malah sekarang bisa-bisa nyawa saya terancam,†ujarnya, seperti ditulis KONTAN.
“Seharusnya penyidikan saya itu rahasia. Masa saksi dibuka-buka begitu di media. Apa saya enggak jadi bual-bualan pihak yang merasa dirugikan? Makanya saya itu kecewa betul.â€
Baca: Kematian Saksi Kunci Kasus Korupsi e-KTP Johannes Marliem Dinilai Janggal
Yang Marliem maksud ialah soal terbongkarnya bukti berupa rekaman pembicaraan. Padahal, rekaman tersebut sebenarnya tak ingin ia beberkan.
“Saya kira sama saja hukum di AS juga begitu. Kita selalu menjunjung tinggi privacy rights, harus memberitahu dan consent bila melakukan perekaman.â€
Kepada KONTAN ia juga bilang supaya media tidak memelintir pemberitaan soal rekaman yang ia anggap sebagai catatan tersebut.
Pasalnya, dalam pemberitaan di media sebelumnya, seolah-olah dijelaskan bahwa ketua DPR RI Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka gara-gara rekaman yang ia miliki.
0 Response to "Sebelum Ditemukan Tewas, Saksi Kunci Kasus Korupsi e-KTP Pernah Curhat Keselamatan Nyawanya"
Posting Komentar